Jumat, 14 November 2014

EBOLA ...????

EVD (Ebola Virus Disease) adalah sebuah penyakit berbahaya yang mengakibatkan kematian pada 90% penderitanya. Meskipun pengobatan dan vaksinnya belum ditemukan, Ebola dapat dicegah dengan berbagai tindakan. Wabah yang sedang berlangsung di Afrika Barat ini sedang ditangani dengan serius oleh WHO dan CDC dan telah dikategorikan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Eksperimen terhadap penyakit Ebola masih terus dilakukan dan dikembangkan, namun obat tersebut masih belum siap untuk dijual secara luas. 



Bagaimanakah virus Ebola menyebar dan siapa saja yang beresiko untuk terkena virus Ebola? 

Virus Ebola ditularkan dari binatang liar dan menyebar dari manusia ke manusia. Orang dapat terinfeksi dengan virus ini hanya dengan bersentuhan dengan cairan tubuh si penderita atau korban Ebola, atau dari paparan benda-benda yang sudah terkontaminasi. Berbeda dengan infeksi influenza dan TBC, Ebola tidak menyebar melalui udara. Ebola juga tidak ditularkan melalui makanan atau air yang sudah terkontaminasi, kecuali daging binatang buas yang sudah terinfeksi.

Gejala

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada sendi dan otot
  • Merasa lemas
  • Kurangnya nafsu makan
  • Diare
  • Muntah
  • Nyeri pada perut
  • Pendarahan yang tidak wajar
Gejala-gejala di atas dapat muncul dimana saja sejak 2 sampai dengan 21 hari setelah terkena virus Ebola. Umumnya, penderita akan mengalami gejala tersebut setelah 8-10 hari setelah terpapar virus Ebola. Penderita dengan kondisi yang parah memerlukan perawatan intensif. Pasien yang dicurigai atau sudah dinyatakan menderita EVD harus diisolasi dan dipisahkan dari pasien lain.

Saran Pencegahan / Tips Pencegahan

Sama seperti penyakit menular lainnya, salah satu bentuk pencegahan yang paling penting adalah menjaga kebersihan tangan. Membersihkan tangan dengan sering, mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan pembersih antiseptik, dapat menghilangkan kuman-kuman yang berpotensi untuk menyebarkan penyakit. 
  • Saat berinteraksi dengan orang yang telah terinfeksi virus Ebola, para pengunjung dan petugas kesehatan harus menggunakan alat-alat pelindung sesuai yang dianjurkan oleh WHO. Perlengkapan pelindung ini meliputi masker wajah, jubah, sarung tangan yang seluruhnya hanya digunakan untuk sekali pakai.
  • Menjaga kebersihan tangan harus dilakukan secara khusus sesuai dengan panduan dari WHO dalam menggunakan alat-alat pelindung ketika berurusan dengan pasien Ebola.

Mengisolasi Pasien yang Terinfeksi

Orang-orang yang paling beresiko untuk terjangkit Ebola adalah para pekerja kesehatan dan orang-orang yang berhubungan dekat dengan orang-orang yang terinfeksi. Hindari kontak dengan darah dan cairan tubuh dari para korban Ebola dan lakukan pembuangan dan desinfeksi terhadap peralatan makan, pakaian, dan sprei yang telah digunakan oleh pasien Ebola sesuai dengan cara yang telah dianjurkan.

Makan Makanan yang Aman Dikonsumsi

Kebiasaan mengonsumsi daging hewan dianggap menjembatani infeksi virus Ebola sampai ke manusia. Jangan mengonsumsi daging yang masih mentah / belum matang dan hindari kontak dengan binatang yang sedang sakit dan bangkai binatang, terutama primata.

sumber medis : World Health Organization (WHO) Centers for Disease Control and Prevention (CDC) European Centre for Disease Control and Prevention (ECDC) Global Public-Private Partnership for Handwashing International Scientific Forum on Home Hygiene (IFH Fact Sheet)

Selasa, 21 Oktober 2014

GUBUG KULA SAMPUN MBOTEN TROCOH



"GUBUG KULA SAMPUN MBOTEN TROCOH"
PEMUGARAN RUMAH DARI SURPLUS UPK


Penggunaan Surplus Operasional UPK tahunan selain untuk Tambah Modal UPK dan Pengembangan Kelembagaan yang mencakup penguatan status kelembagaan dan peningkatan kapasitas pelaku masyarakat, juga digunakan untuk Bantuan Langsung kepada Rumah Tangga Miskin (RTM) dimana alokasinya mininal 15% dari surplus tahunan. Pada tahun 2013 UPK “LESTARI” Kec. Windusari, Kab. Magelang mengalokasikan Dana Bantuan Langsung kepada Rumah Tangga Miskin (RTM) antara lain untuk Bantuan Pemugaran Rumah kepada Rumah Tangga Miskin (RTM).
 Bantuan ini mulai diberikan pada awal bulan Juli 2013, dimana total penerima bantuan sebanyak 20 Kepala Rumah Tangga Miskin yang merata di 20 desa. Dana Pemugaran Rumah untuk masing-masing Kepala Rumah Tangga Miskin sebesar Rp. 10.000.000,-. Sehingga untuk Tahun 2013 ini UPK “LESTARI” Kec. Windusari telah mengalokasikan Dana sebesar Rp. 200.000.000,- untuk Bantuan Pemugaran Rumah Kepada RTM
 “Alhamdullilah, sak meniko gubug kulo sampun mboten terocoh malih, kaliyan sampun mboten ajrih menawi ajeng ambruk, mugi-mugi kemawon riyoyo mbenjang sampun saget dipun panggeni. Matur nuwun sanget kagem UPK “LESTARI” Kec. Windusari ingkang sampun mbantu biaya kagem gubug kulo”, tutur Muntaha salah satu penerima bantuan saat mendapat kunjungan dari Satker PNPM Mandiri Perdesaan Propinsi Jateng. Selain dialokasikan untuk Pemugaran Rumah, alokasi Bantuan Langsung untuk Rumah Tangga Miskin UPK “LESTARI” Kec. Windusari tahun 2013 juga digunakan untuk Bantuan Beasiswa Masyarakat Miskin 40 siswa selama 12 bulan dimana masing-masing siswa mendapat Rp. 200.000,-/bulan,  Bantuan Pengadaan sembako sebanyak 600 Paket @ Rp. 100.000,- dan Bantuan Pelatihan Usaha Bagi Rumah Tangga Miskin dimana bantuannya terdiri dari Paket Pelatihan dan Pemberian Bantuan Untuk Modal Usaha dengan total pendanaan sebesar Rp. 107.100.000,-. Dengan adanya bantuan-bantuan tersebut diharapkan tingkat kesejahteraan (pemenuhan kebutuhan dasar) dari warga masyarakat miskin khususnya untuk Kec. Windusari dapat meningkat.

Kegiatan Bantuan Pemugaran Rumah ini sebelumnya telah dimusyawarahkan ditingkat kelembagaan PNPM Mandiri Perdesaan Kec. Windusari. Kegiatan ini dimulai dari Proses Sosialisasi, verifikasi proposal, pembahasan kelayakan dan penyaluran serta pelaksanaan rehab. Meskipun Dana ini berasal dari Surplus Operasional UPK Tahunan tetapi penerima bantuan dari Kegiatan Pemugaran Rumah ini sebagian besar dari Kepala Rumah Tangga Miskin yang bahkan tidak menjadi pemanfaat Dana Bergulir.
Dengan terlaksanaanya kegiatan ini diharapkan tujuan umum dari PNPM Mandiri Perdesaan yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin diperdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan sedikit demi sedikit dapat tercapai.

Oleh : Rinta Bramundita, ST
(Majalah Sumbu Pinoreh Edisi II Tahun 2014) 
 

Rabu, 24 September 2014

Jahe Merah (Zingiber Officinale var Rubrum rhizoma)

Jahe Merah (Zingiber Officinale Var Rubrum rhizoma)
Jahe (Zingiber officinale) merupakan tumbuhan atau tanaman rimpang yang fenomenal yang banyak digunakan sebagai bahan pelengkap dalam bumbu masakan dan obat. Rimpang jahe berbentuk jemari yang bergelembung pada bagian ruas-ruas tengah. Jahe merah memiliki rasa yang khas yakni pedas yang menghangatkan yang disebabkan oleh adanya kandungan kimia alami yakni senyawa keton yang bernama Zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari bahasa Sansekerta, singaberi.
Jahe merah termasuk dalam tanaman berumbi yang juga termasuk dalam tanaman jenis jahe-jahean yang merupakan herbal yang sudah sejak lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Jahe yang banyak dimanfaatkan adalah rimpang jahe karena pada bagian rimpang jahe banyak menyimpan kandungan senyawa alami yang memiliki khasiat dan manfaat yang luar biasa

Kandungan yang terdapat dalam jahe merah
  1. Gingerol dan minyak terbang, seperti limonene, 1,8 cincole, 10 dehydrogingerdione, 6 gingerdione,arginine, a-linolenic acid, aspartic, β-sitostrerol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenis acid, farnesal, farnesene, farnesl dan unsur pati seperti tepung kanji, serta serat-serat resin dalam jumlah sedikit.
  2. Volatile oil (minyak menguap), Non-volatile oil (minyak yang tidak menguap) dan pati.
  3. Minyak atsiri yang merupakan salah satu komponen senyawa yang memberikan aroma yang khas pada jahe merah. Di dalam minyak atsiri juga mengandung uraian senyawa seperti: n-nonylaldehyde, d-camphene, d-β phellandrene, methyl heptenone, cineol, d-borneol, geraniol, linalool, acetates dan caprylate, citral, chavicol dan zingiberene. Kesemua komponen yang termasuk dalam minyak atsiri sering digunakan untuk bahan baku dalam pembuatan jenis obat-obatan tertentu dan industri farmasi lainnya. Jika dihitung berdasarkan berat kering jahe merah mengandung minyak atsiri sebesar 2,58 – 2,72 %.
  4. Oleoresin termasuk dalam kelompok minyak yang tidak menguap yang terdapat pada jahe merah. Oleoresin yakni suatu unsur kimia pendukung yang memberikan rasa pahit dan pedas pada jahe merah. Pencapaian senyawa Oleoresin pada jahe sekitar 3 % namun tergantung dari jenis jahe, karena jahe ada yang memiliki persamaan dan perbedaan kandungan senyawa.


Khasiat Utama dari Herbal Kapsul Jahe Merah, antara lain :
  1. Untuk meredakan nyeri dan pegal linu
  2. Mengatasi ejakulasi dini
  3. Perangsang aktifitas dari saraf pusat
  4. Merangsang kemampuan bereksi
  5. Penguat fungsi hati
  6. Memperkuat sistem imunitas tubuh/kekebalan tubuh
  7. Meningkatkan produksi getah bening secara normal
  8. Mencegah kemandulan
  9. Memperkuat daya tahan sperma
  10. Merangsang perbaikan dan perkembangan syaraf-syaraf tubuh
  11. Penghangat tubuh
  12. Meregenerasi sel-sel kulit tubuh
  13. Mencegah proses penuaan dini
  14. Anestetik
  15. Mencegah dan mengobati masuk angin
  16. Obat pencahar atau obat untuk mengatasi sembelit atau BAB
  17. Antirematik
  18. Mengatasi radang tenggorokan (bronkitis)
  19. Untuk meredakan nyeri otot, alergi, nyeri haid, nyeri lambung
  20. Untuk meredakan sakit pinggang
  21. Mengobati pusing dan amandel


Berikut adalah beberapa contoh resep dari jahe merah yang patut untuk dicoba,
  • Jahe merah bisa digunakan sebagai obat batuk . Siapkan 3 ruas jahe berukuran jempol , dicuci dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih. Biarkan air hingga 1 gelas dan minum 2 kali sehari .
  • Jahe Merah bisa digunakan Sebagai Obat Sakit kepala . Siapkan 3 jahe merah lalu cuci hingga bersih. Kemudian bakar jahe tersebut dan memarkan. Setelah selesai segera campur dengan sedikit gula dan madu , kemudian tuangkan 1 cangkir air dan siap diminum.
Jahe merah tidak dianjurkan bagi mereka yang memiliki penyakit maag karena bisa memperparah kondisi lambung. Semoga manfaat jahe merah bisa terus dikembangkan.