Senin, 01 Desember 2014

Budidaya Jahe Merah, Menanam Emas di Ladang Sendiri

Jahe Merah (Zingiber Officinale)  baca juga jahe merah. sangat mudah dibudidayakan, banyak cara untuk membudidayakan jahe merah. Mulai dengan pakai polybag, karung, dan bedengan (guludan). Dari berbagai cara tersebut semua sama tinggal bagai mana teknologi budidaya yang kita lukan. Dengan perawatan yang sama akan menghasilkan jahe merah yang relatif sama.
Pertama kali yang kita lakukan untuk memulai usaha jahe merah adalah menentukan media tanam, menggunakan polybag, karung, atau bedeng, dengan pertimbangan keberadaan lahan. Jika memang kita tidak mempunyai lahan yang cukup lebih baik menggunakan polybag, karena dengan polybag bisa ditaruh disamping rumah, di teras, atau dll, karena tidak memerlukan tempat kusus. Jika kita memiliki lahan yang memadai lebih baik dengan cara bedeng. Disini kami akan membahas bagai mana cara budidaya jahe di bedeng.
Langkah kedua; memilih bibit jahe. Bibit jahe yang baik adalah jahe yang sudah berumur lebih dari 12 bulan, atau jahe yang sudah tua, dengan ciri kulit jahe merah marun, tanpa ada luka dibagian kulit jahe, sudah mulai tapak tumbuk mata tunas kecil dalam rimpang jahe. Kualitas jahe berpengaruh pada prosentase tumbuh bibit jahe.
Langkah ke tiga; menyemai bibit jahe dengan estimasi untuk tanam 1.000 batang, kita siapkan bibit jahe 15 kg, lalu angin-anginkan bibit jahe tersebut sampai layu (tidak sampai kering) setelah layu potong-potong rimpang jahe ± 5 cm, dengan catatan minimal ada 2-3 mata tunas, jika tidak ada mata tunas potongan jahe bija lebih panjang. Setelah jahe dipotong-potong dimasukan dalam media semai. Untuk media semai gunakan tanah dicampur pupuk organik dengan perbandingan 2:1, media semai yang sudah siap masukkan dalam kotak dengan ukuran 100 x 50 x 10 cm setebal 5 cm, lalu tata potongan jahe diatasnya dengan dengan jarak antar jahe ± 1 cm satu lapis potongan jahe, jangan sampai jahe bertumpukan. Setelah itu tutup dengan media semai setebal 2 cm. Taruh kotak semai di tempat yang teduh, dengan intensitas matahari langsung sekitar 30 %. Sirami secara rutin sampai tunas jahe tumbuh. Setelah tumbuh 3-5 daun, bibit jahe sudah bisa dipindah kedalam media tanam. Waktu yang dibutuhkan untuk semai jahe antara 1 – 2 bulan. Tingkat tumbuh bibit jahe yang bagus berkisar antara 80 – 95 % tergantung pada saat memilih jahe dan perlakuan saat menyemai.
Langkah ke empat; menyiapkan media tanam. Buat bedeng (guludan) dengan tinggi 30 cm lebar 1 meter, jarak antar bedeng ± 50 cm, panjang bedeng disesuaikan dengan kondisi lahan. Bedengan untuk tanam jahe merupakan campuran tanah dengan pupuk organik dengan perbandingan 2:1. Biarkan bedengan sekitar 1 minggu, setelah satu minggu media tanam siap ditanami. Catatan untuk tanah yang lengket (Tanah liat, lempung) media tanam yang baik tanah:pasir:pupuk adalah 3:1:2, fungsi pasir untuk mengurangi kelengketan tanah. Untuk menanam 1.000 batang bibit jahe dibutuhkan bedeng seluas 70 m².
Langkah ke lima; menanam bibit jahe dalam media tanam. Buat lubang tanam di bedeng yang sudah disiapkan dengan jarak tanam 30 x 30 cm, kedalaman lubang ± 6 cm, lebar lubang disesuaikan dengan ukuran rimpang jahe. Seperti dalam gambar. Setelah lubang tanam siap, masukan bibit jahe kedalam lubang lalu tutup lubang denga tanah dan pupuk (media tanam).


 Posisi Lubang Tanam pada bedeng

Langkah ke enam; perawatan. Setelah bibit jahe tertanam kunci keberhasilan budidaya jahe merah adalah perawatan. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah pembersihan gulma / rumput dengan dicabuti. Penyiraman dilakukan apabila kondisi bedeng kering, tanaman jahe sangat butuh air tapi tidak boleh becek dan lembab. Pemupukan dilakukan dengan kocoran/semprot menggunakan pupuk organik, dilakukan 2 minggu setelah tanam dan berulang setiap 2 minggu sekali sampai tanaman berumur 2 bulan, setelah tanaman berumur 2 bulan lakukan pemupukan dengan periode 1 bulan sekali. Komposisi penyemprotan tergantung dengan pupuk organik yang disunakan, sesuaikan dengan petunjuk masing-masing pupuk organik karena berbeda –beda. Selain pemupukan juga penambahan tanah media, setelah jahe tumbuh dan berkembang rimpang jahe akan muncul kepermukaan. Jika hal demikian terjadi maka yang harus dilakukan adalah dengan penambahan media tanam dengan ketebalan sampai jahe tertimbun ± 2 cm. Penimbunan ini dilakukan dengan media yang sama dengan media tanam. Tujuan dari penimbunan ini agar jahe yang muncul dipermukaan tidak busuk dan mudah berkembang.
Yang perlu diperhatikan dalam membudidayakan jahe merah, tanaman jahe butuh sinar matahari dengan intensitas 50 – 60 % dan butuh air tetapi tidak sampai beeck dan lembab. Untuk mengatasi hal tersebut jika diperlukan bisa dilakukan dengan cara pemasangan paranet di atas bedeng setinggi ± 2 m. Fungsi paranet untuk menahan terik matahari pada musim kemarau dan menahan curah hujan yang tinggi pada musim penghujan. Dengan paranet air hujan tidak langsung mengenai tanaman dan media tanam sehingga media tanam tidak mudah padat.
Langkah ke tujuh; pemanenan. Jahe merah dapat dipanen pada usia 8 – 10 bulan tergantung permintaan pasar. Jika hanya unutk kebutuhan konsumsi bisa dipanen pada usia 6 bulan. Akan tetapi semakin muda usia jahe dipanen beratnya semakin ringan, semakin tua usia jahe semakin banyak rimpang jahenya dan tentunya semakin berat. Untuk memanen jahe, 2 minggu sebelum waktu panen yang kita tentukan potong semua batang jahe, potongan batang jahe biarkan diatas bedeng, ketika batang jahe sudah mengering, dan bisa dijabut (lepas) dari rimpang jahe, jahe sudah siap dipanen. Untuk memanen dengan cara membongkar bedeng pisahkan jahe dengan media tanam. Bersihkan jahe dari akar dan tanah yang menempel pada rimpang jahe. Setelah bersih jahe siap dijual kepasar. Jika tanaman jahe terawat bagus dalam 10 bulan satu bibit jahe bisa menghasilkan minimal 1 kg jahe. Jika hasil kurang dari itu maka tanaman jahe kita masih kurang maksimal
Catatan: jika kita memanen jahe untuk bibit lakukan pemanenan setelah usia jahe diatas 12 bulan. Lakukan pemanenan dengan hati-hati, jangan sampai rimpang jahe luka (kulit jahe terkelupas) karena pada rimpang jahe yang terkelupas pada saat penyemaian akan mudah membusuk.
Gunakan selalu pupuk organik untuk pemupukan jahe merah, ingat tanah disekitar kita sudah banyak yang rusak karena perlakuan kita yang kurang bijaksana dalam penggunaan bahan kimia. GO GREEN..
Estimasi budidaya jahe merah untuk tanam 1.000 batang dengan asumsi perawatan bisa dilakukan sendiri
·         Jahe                  15 Kg             @ Rp. 15.000              = Rp.    225.000
·         Pupuk Padat    400 Kg            @ Rp.      600              = Rp.    240.000
·         Pupuk Cair           3 Lt            @ Rp. 50.000              = Rp.    150.000
·         Tenaga kerja       4 Hr             @ Rp. 50.000              = Rp.    200.000
·         Paranet             25 m               @ Rp. 15.000              = Rp.    375.000
·         Biaya penyemaian,                                                      = Rp.    210.000
Total biaya                                                                  = Rp. 1.400.000
Hasil budidaya jahe merah, 1.000 dengan asumsi menghasilkan 0,5 Kg jahe/batang dengan harga jual terendah Rp. 10.000/Kg maka  hasil budidaya jahe kita = 1.000 x 0,5 x 10.000 = Rp. 5.000.000,-
Hasil bersih Rp. 5.000.000 – Rp. 1.400.000 = Rp. 3.600.000,-


Jika kita setiap bulan bisa menanam 1.000 batang jahe, maka mulai bulan kesebelas kita punya penghasilan sebesar Rp. 3.600.000 / bulan. Dengan hasil sebesar itu kita bisa ibaratkan budidaya jahe merah seperti menanam emas dilahan sendiri.



Untuk pemesanan bibit Jahe daun 3 - 5 bisa hubungi Pendopo Anak Negri 

Minggu, 30 November 2014

JALUR NEGERI DIATAS AWAN

Terbentuk dan berkembangnya kerjasama antar desa dalam pengelolaan pembangunan merupakan salah satu keluaran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan. Salah satu kegiatan real yang pernah terjadi adalah kegiatan yang dilakukan di Kecamatan Kaliangkrik pada tahun anggaran 2011, yaitu kerjasama antar Desa Adipuro dan Desa Ngragosoko. Diawali dari kebutuhan masyarakat akan akses jalan produksi terkait untuk peningkatan hasil pertanian, dimana usulan dari masing-masing desa sudah tercantum dalam dokumen RPJMDes. Maka dari Musyawarah Desa Perencanaan, kedua desa tersebut sepakat untuk mengusulkan 1 jalur jalan yang sama. Dan dalam MAD Prioritas Usulan ternyata usulan kegiatan dari kedua desa tersebut mendapatkan rangking yang baik dan dapat terdanai dalam MAD Penetapan Usulan. Adapun untuk Desa Adipuro mendapatkan Pendanaan sebesar Rp. 193.625.500,- dan swadaya sebesar Rp. 17.827.500,- dengan rincian kegiatan antara lain : 1. Jalan Telasah dengan panjang 1079 m; 2. Jembatan Beton 1 unit; dan 3. Gorong-gorong 5 unit.
Sedangkan untuk Desa Ngargosoko mendapatkan pendanaan sebesar Rp. 251.287.750,- dan swadaya sebesar Rp. 17.610.000,- dengan rincian kegiatan antara lain : 1. Jalan Telasah dengan panjang 718 m; 2. Jembatan Lengkung 2 unit; dan 3. Gorong-gorong 2 unit. Sehingga total pendanaan dari PNPM Mandiri Perdesaan untuk 1 jalur jalan tersebut adalah sebesar Rp. 444.913.250,- dengan total swadaya sebesar Rp. 35.437.500,-
Kondisi jalan yang menghubungkan dua desa tersebut sebelumnya hanya jalan tanah dengan lebar antara 1 m sampai dengan 2 m dan hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda 2, itupun hanya pada saat musim kemarau. Sedangkan pada saat musim penghujan sangat berbahaya jika dipaksakan kendaraan roda 2 untuk melintas, sebab jalannya licin karena masih jalan tanah dan disebelahnya sudah tebing yang sangat terjal.
Proses pelaksanaan kegiatan ini sangat didukung sekali oleh masyarakat dari kedua desa tersebut, ini terbukti dari antusiasnya masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan mulai dari pelebaran jalan sampai dengan pemasangan batu telasahnya.
Dengan terselesaikannya pelaksanaan kegiatan pembangunan jalur jalan tersebut sekarang masyarakat dapat lebih mudah dan efisien dalam membawa bibit tanaman, pupuk ataupun hasil-hasil pertanian, sehingga dapat memotong biaya produksi dan meningkatkan hasil pertanian.


Bahkan sekarang jalur jalan tersebut mempunyai manfaat lain yang sempat terfikir oleh sebagian dari tokoh masyarakat dari awal perencanaan yaitu jalur jalan tersebut dapat digunakan sebagai jalur wisata alam. Sebab sepanjang jalur tersebut dapat dinikmati pemandangan alam yang seolah-olah kita sedang berada di negeri diatas awan karena lokasi jalur tersebut memang berada di daerah sekitar lereng gunung sumbing sehingga dapat melihat luas ke daerah yang lebih dibawahnya.


Oleh : Rinta Bramundita

Minggu, 16 November 2014

BINTARO... BERACUN TAPI KAYA MANFAAT

Kita sering melihat tanaman yang satu ini bertebaran di taman-taman kota,trotoar jalan,halaman kantor dan di sudut perumahan.Sebagai tanaman peneduh Cerberra Odollam memang dikenal sebagai tanaman  yang dikenal tahan banting,cepat tumbuh dan mudah beradaptasi diberbagai lahan.Sehingga tak jarang Dinas Pertamanan maupun developer perumahan memilihnya sebagai pilihan utama pohon penghijauan. Bintaro adalah tanaman buah yang dapat dijadikan sebagai Buah Pengusir Tikus

Buah yang dapat di jumpai di jalanan, pekarangan liar, pesisir pantai hingga di area pemakaman ini bagi kalangan sebagian orang mungkin belum banyak mengetahui tentang buah ini. Buah Bintaro yang memiliki nama latin Carbera Manghas ini merupakan tanaman yang perlu diwaspadai khususnya yang memiliki anak kecil.

Pohon yang bentuk daunnya memanjang simetris dan menumpul pada bagian ujung dengan ukuran bervariasi ini. Juga  disebut dengan Pong-Pong Tree atau Indian Suicide Tree,  Mangga Laut, Buta Badak, Babuto, dan Kayu Gurita. Dalam bahasa Inggris tanaman ini dikenal sebagai Sea Mango Sedangkan dalam bahasa latin (ilmiah) Bintaro dinamai sebagai Cerbera manghas. Nama Bintaro juga sering disematkan kepada kerabat dekatnya yang bernama ilmiah Cerbera odollam.  Buah, daun, dan getah pohon ini mengandung cerberin yang beracun.


Di alam liar pohon dari Buah Pengusir Tikus atau pohon bintaro sendiri mampu tumbuh 4 sampai 12 meter, Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau tua, yang tersusun berselingan.. Bunganya harum dengan mahkota berdiameter 3-5cm berbentuk terompet,  tumbuh pada ujung pedikal simosa dengan warna kuning pada bagian korola dengan pangkal merah muda. Benang sari berjumlah lima dan posisi bakal buah tinggi. Buah berbentuk telur, panjang 5-10cm, dan berwarna merah cerah jika masak. Penyebarannya secara alami di daerah tropis Indo Pasifik, dari Seychelles hingga Polinesia Perancis. Bintaro sering kali merupakan bagian dari ekosistem hutan mangrove. Di Indonesia bintaro sekarang digunakan sebagai tumbuhan penghijauan daerah pantai serta peneduh kota.

Pohon Buah Bintaro memiliki 3 lapisan yaitu lapisan kulit luar, lapisan tengah yang berupa serat seperti sabut kelapa dan lapisan dalam yang berupa biji buah. Bintaro sendiri termasuk kerabat dari pohon kamboja yakni memiliki ciri bila di lukai akan mengeluarkan getah putih seperti susu. Untuk memanfaatkan Buah Bintaro ini sebagai Buah Pengusir Tikus atau Alat Pengusir Tikus di rumah, cara yang pertama adalah dengan mengambil buah bintaro lalu ditaruh dalam rumah atau di tempat-tempat yang biasanya sering di jumpai ada tikusnya. Selama buah itu masih segar belum layu, maka tidak akan ada satu tikuspun yang berani mendekat atau datang ke rumah. Tapi perlu di ingat sebaiknya taruh di tempat yang tidak terjangkau oleh anak kecil karena mengingat buahnya yang mengandung racun. Daun dan buahnya mengandung bahan yang memengaruhi jantung, suatu glikosida yang disebut cerberin, yang sangat beracun. Getahnya sejak dulu dipakai sebagai racun panah/tulup untuk berburu. Racunnya dilaporkan dipakai untuk bunuh diri atau membunuh orang. Nama ilmiah Cerberus diambil dari nama anjing berkepala sepuluh dalam mitologi Yunani.

Tikus sendiri takut karena bau racun yang dikeluarkan oleh buah bintaro ini sangat mengganggu penciuman tikus, mengingat indera penciuman tikus yang tajam sehingga tikus akan menjauh. Jika melihat dari khasiatnya tadi maka buah bintaro merupakan salah satu Cara Mengusir Tikusyang cukup ampuh dan berguna juga jika ditanam di pinggir sawah supaya petani tidak rugi karena hama tikus yang suka menyarang tanaman. Riset  Hien TT dari Fakultas Fisiologi,Tolouse Prancis danDr.Suryo Wiyono dari Klinik Tanaman IPB melaporkan senyawa cerberin pada bintaro meracuni dan merusak syaraf pusat otak tikus.Otomatis Tikus dengan penciuman yang sensitif terhadap bau racun cerberin akan ngacir sebelum masuk rumah kita. 

Selain berkhasiat sebagai Buah Pengusir Tikus Bintaro juga memiliki manfaat lain bagi kehidupan manusia seperti untuk bahan baku lilin, bio-insektisida, obat luka, deodorant, dan berpotensi sebagai biodiesel.

Cara Pembuatan bio-insektisida Bintaro
Selain bahan yang mudah didapat,cara pembuatan bio-insektisida Bintaro pun sangat mudah dengan cara ekstraksi (etanol dan air)

Cara 1:
1.    Siapkan 1 kg daun Bintaro segar,rendam 2 hari dalam larutan ethanol atau aseton
2.    Saring ekstrak untuk memisahkan cairan dengan daun
3.    Uapkan cairan ekstrak hingga pekat.
4.    Untuk aplikasi,dosis 1 gram: 1 liter air.caranya dengan melarutkan 1 gram pasta dlam 5-10 Cc minyak tween lalu ditambah air sedikit demi sedikit.
5.    Semprotkan 500 liter larutan untuk 1 hektar lahan.

Cara 2 :
1.    Siapkan 50 gram daun bintaro dan 1 liter air yang dicampur 2 gram sabun colek.
2.    Blender dan peras hingga menghasilkan larutan pekat.
3.    Dosis pemakaian 10-20 cc perliter air.

Melihat begitu besarnya manfaat Bintaro dan melimpahnya bahan disekitar kita,tidak ada salahnya kita mencoba berkreasi menggunakan Bintaro sebagai alternatif pestisida nabati untuk mendukung pertanian organik.


Sumber :
Ensiklopedia/bintaro
alamendah.org/2011/01/10/bintaro-cerbera-manghas

Jumat, 14 November 2014

EBOLA ...????

EVD (Ebola Virus Disease) adalah sebuah penyakit berbahaya yang mengakibatkan kematian pada 90% penderitanya. Meskipun pengobatan dan vaksinnya belum ditemukan, Ebola dapat dicegah dengan berbagai tindakan. Wabah yang sedang berlangsung di Afrika Barat ini sedang ditangani dengan serius oleh WHO dan CDC dan telah dikategorikan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Eksperimen terhadap penyakit Ebola masih terus dilakukan dan dikembangkan, namun obat tersebut masih belum siap untuk dijual secara luas. 



Bagaimanakah virus Ebola menyebar dan siapa saja yang beresiko untuk terkena virus Ebola? 

Virus Ebola ditularkan dari binatang liar dan menyebar dari manusia ke manusia. Orang dapat terinfeksi dengan virus ini hanya dengan bersentuhan dengan cairan tubuh si penderita atau korban Ebola, atau dari paparan benda-benda yang sudah terkontaminasi. Berbeda dengan infeksi influenza dan TBC, Ebola tidak menyebar melalui udara. Ebola juga tidak ditularkan melalui makanan atau air yang sudah terkontaminasi, kecuali daging binatang buas yang sudah terinfeksi.

Gejala

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada sendi dan otot
  • Merasa lemas
  • Kurangnya nafsu makan
  • Diare
  • Muntah
  • Nyeri pada perut
  • Pendarahan yang tidak wajar
Gejala-gejala di atas dapat muncul dimana saja sejak 2 sampai dengan 21 hari setelah terkena virus Ebola. Umumnya, penderita akan mengalami gejala tersebut setelah 8-10 hari setelah terpapar virus Ebola. Penderita dengan kondisi yang parah memerlukan perawatan intensif. Pasien yang dicurigai atau sudah dinyatakan menderita EVD harus diisolasi dan dipisahkan dari pasien lain.

Saran Pencegahan / Tips Pencegahan

Sama seperti penyakit menular lainnya, salah satu bentuk pencegahan yang paling penting adalah menjaga kebersihan tangan. Membersihkan tangan dengan sering, mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan pembersih antiseptik, dapat menghilangkan kuman-kuman yang berpotensi untuk menyebarkan penyakit. 
  • Saat berinteraksi dengan orang yang telah terinfeksi virus Ebola, para pengunjung dan petugas kesehatan harus menggunakan alat-alat pelindung sesuai yang dianjurkan oleh WHO. Perlengkapan pelindung ini meliputi masker wajah, jubah, sarung tangan yang seluruhnya hanya digunakan untuk sekali pakai.
  • Menjaga kebersihan tangan harus dilakukan secara khusus sesuai dengan panduan dari WHO dalam menggunakan alat-alat pelindung ketika berurusan dengan pasien Ebola.

Mengisolasi Pasien yang Terinfeksi

Orang-orang yang paling beresiko untuk terjangkit Ebola adalah para pekerja kesehatan dan orang-orang yang berhubungan dekat dengan orang-orang yang terinfeksi. Hindari kontak dengan darah dan cairan tubuh dari para korban Ebola dan lakukan pembuangan dan desinfeksi terhadap peralatan makan, pakaian, dan sprei yang telah digunakan oleh pasien Ebola sesuai dengan cara yang telah dianjurkan.

Makan Makanan yang Aman Dikonsumsi

Kebiasaan mengonsumsi daging hewan dianggap menjembatani infeksi virus Ebola sampai ke manusia. Jangan mengonsumsi daging yang masih mentah / belum matang dan hindari kontak dengan binatang yang sedang sakit dan bangkai binatang, terutama primata.

sumber medis : World Health Organization (WHO) Centers for Disease Control and Prevention (CDC) European Centre for Disease Control and Prevention (ECDC) Global Public-Private Partnership for Handwashing International Scientific Forum on Home Hygiene (IFH Fact Sheet)

Selasa, 21 Oktober 2014

GUBUG KULA SAMPUN MBOTEN TROCOH



"GUBUG KULA SAMPUN MBOTEN TROCOH"
PEMUGARAN RUMAH DARI SURPLUS UPK


Penggunaan Surplus Operasional UPK tahunan selain untuk Tambah Modal UPK dan Pengembangan Kelembagaan yang mencakup penguatan status kelembagaan dan peningkatan kapasitas pelaku masyarakat, juga digunakan untuk Bantuan Langsung kepada Rumah Tangga Miskin (RTM) dimana alokasinya mininal 15% dari surplus tahunan. Pada tahun 2013 UPK “LESTARI” Kec. Windusari, Kab. Magelang mengalokasikan Dana Bantuan Langsung kepada Rumah Tangga Miskin (RTM) antara lain untuk Bantuan Pemugaran Rumah kepada Rumah Tangga Miskin (RTM).
 Bantuan ini mulai diberikan pada awal bulan Juli 2013, dimana total penerima bantuan sebanyak 20 Kepala Rumah Tangga Miskin yang merata di 20 desa. Dana Pemugaran Rumah untuk masing-masing Kepala Rumah Tangga Miskin sebesar Rp. 10.000.000,-. Sehingga untuk Tahun 2013 ini UPK “LESTARI” Kec. Windusari telah mengalokasikan Dana sebesar Rp. 200.000.000,- untuk Bantuan Pemugaran Rumah Kepada RTM
 “Alhamdullilah, sak meniko gubug kulo sampun mboten terocoh malih, kaliyan sampun mboten ajrih menawi ajeng ambruk, mugi-mugi kemawon riyoyo mbenjang sampun saget dipun panggeni. Matur nuwun sanget kagem UPK “LESTARI” Kec. Windusari ingkang sampun mbantu biaya kagem gubug kulo”, tutur Muntaha salah satu penerima bantuan saat mendapat kunjungan dari Satker PNPM Mandiri Perdesaan Propinsi Jateng. Selain dialokasikan untuk Pemugaran Rumah, alokasi Bantuan Langsung untuk Rumah Tangga Miskin UPK “LESTARI” Kec. Windusari tahun 2013 juga digunakan untuk Bantuan Beasiswa Masyarakat Miskin 40 siswa selama 12 bulan dimana masing-masing siswa mendapat Rp. 200.000,-/bulan,  Bantuan Pengadaan sembako sebanyak 600 Paket @ Rp. 100.000,- dan Bantuan Pelatihan Usaha Bagi Rumah Tangga Miskin dimana bantuannya terdiri dari Paket Pelatihan dan Pemberian Bantuan Untuk Modal Usaha dengan total pendanaan sebesar Rp. 107.100.000,-. Dengan adanya bantuan-bantuan tersebut diharapkan tingkat kesejahteraan (pemenuhan kebutuhan dasar) dari warga masyarakat miskin khususnya untuk Kec. Windusari dapat meningkat.

Kegiatan Bantuan Pemugaran Rumah ini sebelumnya telah dimusyawarahkan ditingkat kelembagaan PNPM Mandiri Perdesaan Kec. Windusari. Kegiatan ini dimulai dari Proses Sosialisasi, verifikasi proposal, pembahasan kelayakan dan penyaluran serta pelaksanaan rehab. Meskipun Dana ini berasal dari Surplus Operasional UPK Tahunan tetapi penerima bantuan dari Kegiatan Pemugaran Rumah ini sebagian besar dari Kepala Rumah Tangga Miskin yang bahkan tidak menjadi pemanfaat Dana Bergulir.
Dengan terlaksanaanya kegiatan ini diharapkan tujuan umum dari PNPM Mandiri Perdesaan yaitu meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin diperdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan sedikit demi sedikit dapat tercapai.

Oleh : Rinta Bramundita, ST
(Majalah Sumbu Pinoreh Edisi II Tahun 2014)