|
Curug Kleyor |
PENDAHULUAN
“Hubbul Wathon Minal Iman” Cinta tanah
air adalah bagian dari iman. Setidaknya hadis nabi inilah yang dapat kita
jadikan acuan dalam bekerja mengabdi kepada Masyarakat, Nusa dan Bangsa.
Mbangun Deso merupakan salah satu wujud implementasi cinta tanah air untuk
mewujudkan kesejahteraan bersama
Kesejahteraan yang adil dan merata adalah salah satu dari cita-cita
berdirinya Bangsa ini karena
kesejahteraan lahir dan batin merupakan hak dari seluruh bangsa Indonesia. Pemberdayaan
masyarakat dalam pemerataan pembangunan di segala bidang terus diupayakan oleh
pemerintah baik pusat maupun pemerintah daerah. Namun demikian upaya yang
dilakukan oleh Pemerintah tersebut belum
bisa direalisasikan secara tuntas dan menyeluruh. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
kendala dan permasalahan yang dihadapi sangat kompleks
Peningkatan kesejahteraan
masyarakat pedesaan teramat penting untuk diperhatikan, karena dari sekian
luasnya masyarakat Indonesia lebih kurang 70% peduduknya masih menghuni wilayah
pedesaan, dan ini akan menjadi tolok ukur dari segala kebaikan yang akan muncul
dari sintesis yang ada dan akan menghasilkan paradigma yang komprehensif.
Menuju Pasangsari Desa Wisata adalah Upaya percepatan pembangunan di wilayah
Desa Pasangsari.
Menjadikan kawasan wisata
sama halnya berbenah untuk menyambut kehadiran para tamu menyuguh para tamu
menjadikan tamu betah dan ingin datang kembali serta memberikan oleh-oleh untuk dikenang, Untuk itu kiranya perlu kami
sampaikan gambaran wilayah serta potensi yang ada di Desa Pasangsari serta
harapan dan impian Pasangsari kedepan.
KONDISI GEOGRAFIS
Secara Geografis Desa Pasangsari
terletak di antara 110˚ 37’ 32” dan 110˚ 41’ 32” Bujur Timur, 7˚ 47’ 33” dan 7˚
51’ 33” Lintang Selatan, dengan luas wilayah 403 Ha. Secara administratif
pemerintahan, Desa Pasangsari berbatasan dengan :
a) Sebelah
Utara : Gunung
Giyanti
b)
Sebelah Timur : Desa Ngepanrejo Kec.
Bandongan
c)
Sebelah Selatan : Desa Kalegen Kec. Bandongan dan Desa
Balerejo Kec. Kaliangkrik
d)
Sebelah Barat : Desa Tanjungsari dan
Desa Wonoroto
Wilayah Desa
Pasangsari secara topografi merupakan dataran tinggi karena merupakan kaki
Gunung Sumbing dan berhadapan dengan gunung Giyanti, dan disebelah selatan ada
Bukit Mujil. Kondisi ini menjadikan sebagian besar wilayah Desa Pasangsari
merupakan daerah tangkapan air sehingga menjadikan tanah yang subur karena
berlimpahnya sumber air.
Desa
Pasangsari mempunyai iklim yang bersifat tropis dengan dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau, dengan temperatur udara 22˚ C - 27˚ C. Desa Pasangsari
mempunyai curah hujan yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan banyak terjadi
bencana tanah longsor di beberapa dusun.
Desa Pasangsari kaya akan mata air dan sungai. Terdapat 3 sungai sedang diantaranya terdapat Air terjun
dengan jumlah debit maksimum 514 m3 /detik pada musim penghujan dan
minimum 80,3m3/detik pada musim kemarau, serta 13 mata air dengan jumlah debit 509
liter/detik.
Dalam bidang administrasi pemerintahan, Desa Pasangsari dibagi dalam 13 RW dan 13
Dusun serta 32 RT.
Lebih dari setengah luas wilayah
merupakan tanah pertanian yang subur dengan didukung irigasi non teknis.
Keadaan jenis tanahnya dibedakan atas sawah, tegal, pekarangan, hutan, dan
lain-lain.
Tata Guna Tanah di Desa Pasangsari
No
|
Jenis tanah
|
Luas tanah (Ha)
|
Keterangan
|
1.
|
Pekarangan
|
20
|
|
2.
|
Sawah
|
175
|
|
3.
|
Tegalan
|
110
|
|
4.
|
Hutan
|
55
|
|
5.
|
Perkebunan
|
19
|
|
6.
|
Lain-lain
|
24
|
|
KULTUR
BUDAYA
Masyarakat
Desa Pasangsari lebih dari 70% adalah petani yang kental dengan budaya Jawa
Islam karena memang dahulunya banyak didatangi Oleh para Ulama’ dan pejuang
islam, sehingga masih dijumpai Budaya Selametan
dengan ritual ritual Islami seperti Peringatan Maulid Nabi, Suronan, Nyadran dan lain sebagainya dengan berpegang teguh pada Tradisi lama yang baik dan
menerima tradisi baru yang lebih bermanfa’at. Disamping itu Masyarakat
desa Pasangsari yang mayoritas Petani selalu nguri-uri (menjaga, red jawa) budaya Gotong royong dan Kerukunan.
POTENSI WISATA
Banyak hal yang bisa
disuguhkan kepada tamu yang singgah di Desa Pasangsari antara lain :
a. Exsotisme Panorama
Alam Pasangsari
Subhanallah.... Tuhan telah menganugerahkan
Bumi Pasangsari yang subur makmur gemah ripah loh jinawi dengan hamparan lahan
pertanian ijo royo-royo tanaman padi, jagung dan berbagai macam tanaman
palawija dari dataran rendah menatap ke dataran tinggi dan sebaliknya dari dataran
atas ketempat yang lebih rendah dilengkapi pemandangan pegunungan yang exsotis
Gunung Giyanti disebelah Utara dan Gunung Sumbing disebelah barat terlebih jika
naik ke puncak Giyanti kita akan disuguhi dengan pemandangan yang sangat
menakjubkan menatap keindahan alam ciptaan Tuhan sejauh mata memandang dan
sekarang sudah ada akses jalan yang dapat dilalui kendaraan roda 2. Tersedia juga ojek yang siap mengantarkan pengunjung sampai ke puncak Giyanti cukup dengan Rp. 25.000.
b. Air Terjun Curug
Gleyor
Curug Gleyor terletak 300 m dibawah Dusun
Brigasan Kidul, 400 m dibawah Dusun Kwayuhan Lor dan 700 m dari Dusun
Cengkirangan. Ketinggian Air Terjun 15 m dengan jumlah debit maksimum 714
m3/detik pada musim penghujan dan minimum 97,3 m3/detik pada musim kemarau
c. Makam Auliya’.
Menurut riwayat nenek moyang bahwa wilayah
ini dahulu dijadikan tempat persembunyian para pejuang Mataram yang lari dari
kejaran pasukan Belanda beserta antek-anteknya, maka tidak ayal di wilayah ini
banyak ditemukan makam yang diyakini sebagai makam para Auliya’ antara lain :
Makam Simbah Kyai Ageng, Simbah Kyai Demang, Simbah Kyai Kedawung yang berlokasi
di Dusun Kwayuhan, Simbah Sangkan yang berlokasi di Dusun Brigasan Kidul, KR
Makno, Simbah Baha’udin, Simbah Kyai Kudi dan Simbah Kyai Klorod yang berlokasi
di Puncak Gunung Giyanti dan makam ini sejak tahun 2003 selalu didatangi lebih
dari 10.000 peziarah setiap Kamis ahir bulan Syawal.
Konon asal muasal Desa Pasangsari berkat
Simbah Kyai Ageng yang dikejar Belanda bersembunyi dan bersemedi di sebelah
timur Balai desa Pasangsari sehingga pasukan Belanda yang hendak menerobos
wilayah ini terhadang pasangan Ri ( Pagar Duri ) sehingga membatalkan niatnya
untuk masuk ke wilayah ini, Alhasil dari cerita Pasangan Ri tersebut dikemudian
hari dinamailah Desa Pasangsari
d. Kolam Pemancingan
Di dusun Cengkirangan banyak terdapat
kolam pemancingan ikan meski belum di kemas secara profesional, dan
banyaknya sumber air sangat memungkinkan dikembangkaya budidaya ikan air tawar
dan budidaya sidat, sebab di sekitar air terjun dulu banyak ditemukan ikan
sidat
e. Hasil pertanian
Hasil pertanian yang melimpah di Desa
Pasangsari dapat dikembangkan menjadi Agrowisata dengan banyaknya Komoditas
Unggulan para Petani Pasangsari antara lain :
·
Salak Pondoh
Organik
·
Pisang Organik
·
Pepaya Organik
·
Padi Jawa Organik
·
Kopi
·
Cabe
·
Kobis
·
Jagung Manis
·
Dan aneka sayur
mayur
|
Selai Singkong |
f. Kuliner, Kerajinan
dan Olahan Hasil Pertanian
Ada banyak makanan yang menjadi kareman
Masyarakat Desa Pasangsari yang dapat dikembangkan dan dikemas menjadi hidangan
para tamu yang singgah di Pasangsari antara lain:
·
Rica-rica Marmut
·
Sego Megono
·
Sego Welut
·
Jadah, Wajik,
Klemet
·
Selai Singkong
·
Getuk Jumandri
|
Gethuk Jumandri |
·
Peyek Peto
·
Rileksasi Pijat
urut
·
Sentra kerajinan
Tusuk Sate
·
Kerajinan akar
Bonsai
PENUTUP
Demikian gambaran dan
topografi Desa Pasangsari kami sajikan
sebagai potensi pendukung Desa Pasangsari menuju Desa Berdikari Desa Wisata
berbasis Ekonomi dengan harapan dapat dikembangkanya potensi yang ada antara
lain :
1. Dibangunya
infrastruktur Jalan menuju lokasi Air terjun Curug Gleyor dan menuju Puncak
Giyanti
2. Pembenahan lokasi air terjun dan dibungunya
fasilitas pendukung
3. Pembangunan Pasar
Agrowisata dan lahan Parkir
4. Dikembangkanya
Kolam renang dan kolam pemancingan
5. Dibangunya
fasilitas penginapan yang memadai baik oleh Pemerintah maupun oleh Masyarakat
Menjadi berguna dan
bermanfaat bagi masyarakat luas merupakan harapan yang sangat di cita-citakan
oleh kita semua Oleh karena itu, besar harapan apa yang akan kami wujudkan
nanti senantiasa dalam naungan Rahmad dan pertolongan Tuhan yang maha Esa serta
dukungan penuh dari Pemerintah daerah dan Pemerintah pusat, dan dengan semangat
gotong royong dan jiwa pahlawan dari seluruh lapisan masyarakat.
Created By : Pemerintah Desa Pasangsari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang