Kita sering melihat tanaman yang satu ini bertebaran di
taman-taman kota,trotoar jalan,halaman kantor dan di sudut perumahan.Sebagai tanaman
peneduh Cerberra Odollam memang dikenal sebagai tanaman yang
dikenal tahan banting,cepat tumbuh dan mudah beradaptasi diberbagai
lahan.Sehingga tak jarang Dinas Pertamanan maupun developer perumahan
memilihnya sebagai pilihan utama pohon penghijauan. Bintaro
adalah tanaman buah yang dapat dijadikan sebagai Buah Pengusir Tikus.
Buah yang dapat di jumpai di jalanan, pekarangan liar, pesisir pantai hingga di
area pemakaman ini bagi kalangan sebagian orang mungkin belum banyak mengetahui
tentang buah ini. Buah Bintaro yang memiliki nama latin Carbera Manghas ini
merupakan tanaman yang perlu diwaspadai khususnya yang memiliki anak kecil.
Pohon yang
bentuk daunnya memanjang simetris dan menumpul pada bagian ujung dengan ukuran
bervariasi ini. Juga disebut dengan Pong-Pong Tree atau Indian Suicide
Tree, Mangga Laut, Buta Badak, Babuto, dan Kayu Gurita. Dalam
bahasa Inggris tanaman ini dikenal sebagai Sea Mango Sedangkan dalam bahasa latin (ilmiah)
Bintaro dinamai sebagai Cerbera manghas. Nama Bintaro juga sering disematkan kepada kerabat dekatnya
yang bernama ilmiah Cerbera odollam. Buah, daun,
dan getah pohon ini mengandung cerberin yang beracun.
Di alam liar
pohon dari Buah Pengusir Tikus atau pohon
bintaro sendiri mampu tumbuh 4 sampai 12 meter, Daunnya berbentuk bulat
telur, berwarna hijau tua, yang tersusun berselingan..
Bunganya harum dengan mahkota berdiameter 3-5cm berbentuk terompet, tumbuh pada ujung pedikal simosa dengan warna
kuning pada bagian korola dengan pangkal merah muda. Benang sari
berjumlah lima dan posisi bakal buah tinggi. Buah berbentuk telur, panjang 5-10cm, dan
berwarna merah cerah jika masak. Penyebarannya secara alami di daerah tropis Indo Pasifik, dari Seychelles hingga Polinesia Perancis. Bintaro sering kali
merupakan bagian dari ekosistem hutan
mangrove. Di Indonesia bintaro sekarang digunakan sebagai tumbuhan
penghijauan daerah pantai serta peneduh kota.
Pohon Buah
Bintaro memiliki 3 lapisan yaitu lapisan kulit luar, lapisan tengah yang berupa
serat seperti sabut kelapa dan lapisan dalam yang berupa biji buah.
Bintaro sendiri termasuk kerabat dari pohon kamboja yakni memiliki ciri bila di
lukai akan mengeluarkan getah putih seperti susu. Untuk memanfaatkan Buah
Bintaro ini sebagai Buah Pengusir Tikus atau Alat Pengusir Tikus di rumah, cara yang pertama
adalah dengan mengambil buah bintaro lalu ditaruh dalam rumah atau di tempat-tempat
yang biasanya sering di jumpai ada tikusnya. Selama buah itu masih segar belum
layu, maka tidak akan ada satu tikuspun yang berani mendekat atau datang ke
rumah. Tapi perlu di ingat sebaiknya taruh di tempat yang tidak terjangkau oleh
anak kecil karena mengingat buahnya yang mengandung racun. Daun
dan buahnya mengandung bahan yang memengaruhi jantung,
suatu glikosida yang disebut cerberin, yang sangat
beracun. Getahnya sejak dulu dipakai sebagai racun panah/tulup untuk berburu. Racunnya dilaporkan
dipakai untuk bunuh diri atau membunuh orang. Nama ilmiah Cerberus diambil dari nama anjing berkepala
sepuluh dalam mitologi
Yunani.
Tikus
sendiri takut karena bau racun yang dikeluarkan oleh buah bintaro ini sangat
mengganggu penciuman tikus, mengingat indera penciuman tikus yang tajam
sehingga tikus akan menjauh. Jika melihat dari khasiatnya tadi maka buah
bintaro merupakan salah satu Cara Mengusir Tikusyang
cukup ampuh dan berguna juga jika ditanam di pinggir sawah supaya petani tidak
rugi karena hama tikus yang suka menyarang tanaman. Riset Hien TT dari Fakultas Fisiologi,Tolouse
Prancis danDr.Suryo Wiyono dari Klinik Tanaman IPB
melaporkan senyawa cerberin pada bintaro meracuni dan merusak syaraf pusat otak
tikus.Otomatis Tikus dengan penciuman yang sensitif terhadap bau racun cerberin akan ngacir sebelum masuk rumah kita.
Selain
berkhasiat sebagai Buah Pengusir Tikus Bintaro
juga memiliki manfaat lain bagi kehidupan manusia seperti untuk bahan baku
lilin, bio-insektisida, obat luka, deodorant, dan berpotensi sebagai biodiesel.
Cara
Pembuatan bio-insektisida Bintaro
Selain bahan
yang mudah didapat,cara pembuatan bio-insektisida Bintaro pun sangat mudah
dengan cara ekstraksi (etanol dan air)
Cara 1:
1. Siapkan 1 kg daun
Bintaro segar,rendam 2 hari dalam larutan ethanol atau aseton
2. Saring ekstrak
untuk memisahkan cairan dengan daun
3. Uapkan cairan
ekstrak hingga pekat.
4. Untuk
aplikasi,dosis 1 gram: 1 liter air.caranya dengan melarutkan 1 gram pasta dlam
5-10 Cc minyak tween lalu ditambah air sedikit demi sedikit.
5.
Semprotkan 500 liter larutan untuk 1 hektar lahan.
Cara 2 :
1. Siapkan 50 gram
daun bintaro dan 1 liter air yang dicampur 2 gram sabun colek.
2. Blender dan peras
hingga menghasilkan larutan pekat.
3. Dosis pemakaian
10-20 cc perliter air.
Melihat
begitu besarnya manfaat Bintaro dan melimpahnya bahan disekitar kita,tidak ada
salahnya kita mencoba berkreasi menggunakan Bintaro sebagai alternatif
pestisida nabati untuk mendukung pertanian organik.
Sumber :
Ensiklopedia/bintaro
alamendah.org/2011/01/10/bintaro-
Halo Bossku ^^
BalasHapusSegera Daftarkan ID di ibu21,com
Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
Serta Tersedia Promo Menarik
Bonus Turn Over Terbesar
Bonus Refferal Seumur Hidup
Minimal Deposit Hanya 25Rb
BBM : csibuqq
WA : +855 88 780 6060
Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^