Minggu, 16 November 2014

BINTARO... BERACUN TAPI KAYA MANFAAT

Kita sering melihat tanaman yang satu ini bertebaran di taman-taman kota,trotoar jalan,halaman kantor dan di sudut perumahan.Sebagai tanaman peneduh Cerberra Odollam memang dikenal sebagai tanaman  yang dikenal tahan banting,cepat tumbuh dan mudah beradaptasi diberbagai lahan.Sehingga tak jarang Dinas Pertamanan maupun developer perumahan memilihnya sebagai pilihan utama pohon penghijauan. Bintaro adalah tanaman buah yang dapat dijadikan sebagai Buah Pengusir Tikus

Buah yang dapat di jumpai di jalanan, pekarangan liar, pesisir pantai hingga di area pemakaman ini bagi kalangan sebagian orang mungkin belum banyak mengetahui tentang buah ini. Buah Bintaro yang memiliki nama latin Carbera Manghas ini merupakan tanaman yang perlu diwaspadai khususnya yang memiliki anak kecil.

Pohon yang bentuk daunnya memanjang simetris dan menumpul pada bagian ujung dengan ukuran bervariasi ini. Juga  disebut dengan Pong-Pong Tree atau Indian Suicide Tree,  Mangga Laut, Buta Badak, Babuto, dan Kayu Gurita. Dalam bahasa Inggris tanaman ini dikenal sebagai Sea Mango Sedangkan dalam bahasa latin (ilmiah) Bintaro dinamai sebagai Cerbera manghas. Nama Bintaro juga sering disematkan kepada kerabat dekatnya yang bernama ilmiah Cerbera odollam.  Buah, daun, dan getah pohon ini mengandung cerberin yang beracun.


Di alam liar pohon dari Buah Pengusir Tikus atau pohon bintaro sendiri mampu tumbuh 4 sampai 12 meter, Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau tua, yang tersusun berselingan.. Bunganya harum dengan mahkota berdiameter 3-5cm berbentuk terompet,  tumbuh pada ujung pedikal simosa dengan warna kuning pada bagian korola dengan pangkal merah muda. Benang sari berjumlah lima dan posisi bakal buah tinggi. Buah berbentuk telur, panjang 5-10cm, dan berwarna merah cerah jika masak. Penyebarannya secara alami di daerah tropis Indo Pasifik, dari Seychelles hingga Polinesia Perancis. Bintaro sering kali merupakan bagian dari ekosistem hutan mangrove. Di Indonesia bintaro sekarang digunakan sebagai tumbuhan penghijauan daerah pantai serta peneduh kota.

Pohon Buah Bintaro memiliki 3 lapisan yaitu lapisan kulit luar, lapisan tengah yang berupa serat seperti sabut kelapa dan lapisan dalam yang berupa biji buah. Bintaro sendiri termasuk kerabat dari pohon kamboja yakni memiliki ciri bila di lukai akan mengeluarkan getah putih seperti susu. Untuk memanfaatkan Buah Bintaro ini sebagai Buah Pengusir Tikus atau Alat Pengusir Tikus di rumah, cara yang pertama adalah dengan mengambil buah bintaro lalu ditaruh dalam rumah atau di tempat-tempat yang biasanya sering di jumpai ada tikusnya. Selama buah itu masih segar belum layu, maka tidak akan ada satu tikuspun yang berani mendekat atau datang ke rumah. Tapi perlu di ingat sebaiknya taruh di tempat yang tidak terjangkau oleh anak kecil karena mengingat buahnya yang mengandung racun. Daun dan buahnya mengandung bahan yang memengaruhi jantung, suatu glikosida yang disebut cerberin, yang sangat beracun. Getahnya sejak dulu dipakai sebagai racun panah/tulup untuk berburu. Racunnya dilaporkan dipakai untuk bunuh diri atau membunuh orang. Nama ilmiah Cerberus diambil dari nama anjing berkepala sepuluh dalam mitologi Yunani.

Tikus sendiri takut karena bau racun yang dikeluarkan oleh buah bintaro ini sangat mengganggu penciuman tikus, mengingat indera penciuman tikus yang tajam sehingga tikus akan menjauh. Jika melihat dari khasiatnya tadi maka buah bintaro merupakan salah satu Cara Mengusir Tikusyang cukup ampuh dan berguna juga jika ditanam di pinggir sawah supaya petani tidak rugi karena hama tikus yang suka menyarang tanaman. Riset  Hien TT dari Fakultas Fisiologi,Tolouse Prancis danDr.Suryo Wiyono dari Klinik Tanaman IPB melaporkan senyawa cerberin pada bintaro meracuni dan merusak syaraf pusat otak tikus.Otomatis Tikus dengan penciuman yang sensitif terhadap bau racun cerberin akan ngacir sebelum masuk rumah kita. 

Selain berkhasiat sebagai Buah Pengusir Tikus Bintaro juga memiliki manfaat lain bagi kehidupan manusia seperti untuk bahan baku lilin, bio-insektisida, obat luka, deodorant, dan berpotensi sebagai biodiesel.

Cara Pembuatan bio-insektisida Bintaro
Selain bahan yang mudah didapat,cara pembuatan bio-insektisida Bintaro pun sangat mudah dengan cara ekstraksi (etanol dan air)

Cara 1:
1.    Siapkan 1 kg daun Bintaro segar,rendam 2 hari dalam larutan ethanol atau aseton
2.    Saring ekstrak untuk memisahkan cairan dengan daun
3.    Uapkan cairan ekstrak hingga pekat.
4.    Untuk aplikasi,dosis 1 gram: 1 liter air.caranya dengan melarutkan 1 gram pasta dlam 5-10 Cc minyak tween lalu ditambah air sedikit demi sedikit.
5.    Semprotkan 500 liter larutan untuk 1 hektar lahan.

Cara 2 :
1.    Siapkan 50 gram daun bintaro dan 1 liter air yang dicampur 2 gram sabun colek.
2.    Blender dan peras hingga menghasilkan larutan pekat.
3.    Dosis pemakaian 10-20 cc perliter air.

Melihat begitu besarnya manfaat Bintaro dan melimpahnya bahan disekitar kita,tidak ada salahnya kita mencoba berkreasi menggunakan Bintaro sebagai alternatif pestisida nabati untuk mendukung pertanian organik.


Sumber :
Ensiklopedia/bintaro
alamendah.org/2011/01/10/bintaro-cerbera-manghas

1 komentar:

  1. Halo Bossku ^^
    Segera Daftarkan ID di ibu21,com
    Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
    Serta Tersedia Promo Menarik
    Bonus Turn Over Terbesar
    Bonus Refferal Seumur Hidup
    Minimal Deposit Hanya 25Rb
    BBM : csibuqq
    WA : +855 88 780 6060
    Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^

    BalasHapus