Terbentuk dan berkembangnya kerjasama
antar desa dalam pengelolaan pembangunan merupakan salah satu keluaran Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan. Salah satu kegiatan real
yang pernah terjadi adalah kegiatan yang dilakukan di Kecamatan Kaliangkrik
pada tahun anggaran 2011, yaitu kerjasama antar Desa Adipuro dan Desa
Ngragosoko. Diawali dari kebutuhan masyarakat akan akses jalan produksi terkait
untuk peningkatan hasil pertanian, dimana usulan dari masing-masing desa sudah tercantum
dalam dokumen RPJMDes. Maka dari Musyawarah Desa Perencanaan, kedua desa
tersebut sepakat untuk mengusulkan 1 jalur jalan yang sama. Dan dalam MAD
Prioritas Usulan ternyata usulan kegiatan dari kedua desa tersebut mendapatkan
rangking yang baik dan dapat terdanai dalam MAD Penetapan Usulan. Adapun untuk
Desa Adipuro mendapatkan Pendanaan sebesar Rp. 193.625.500,- dan swadaya
sebesar Rp. 17.827.500,- dengan rincian kegiatan antara lain : 1. Jalan Telasah
dengan panjang 1079 m; 2. Jembatan Beton 1 unit; dan 3. Gorong-gorong 5 unit.
Sedangkan untuk Desa Ngargosoko mendapatkan pendanaan sebesar Rp.
251.287.750,- dan swadaya sebesar Rp. 17.610.000,- dengan rincian kegiatan
antara lain : 1. Jalan Telasah dengan panjang 718 m; 2. Jembatan Lengkung 2
unit; dan 3. Gorong-gorong 2 unit. Sehingga total pendanaan dari PNPM Mandiri
Perdesaan untuk 1 jalur jalan tersebut adalah sebesar Rp. 444.913.250,- dengan
total swadaya sebesar Rp. 35.437.500,-
Kondisi jalan yang menghubungkan dua
desa tersebut sebelumnya hanya jalan tanah dengan lebar antara 1 m sampai
dengan 2 m dan hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda 2, itupun hanya pada
saat musim kemarau. Sedangkan pada saat musim penghujan sangat berbahaya jika
dipaksakan kendaraan roda 2 untuk melintas, sebab jalannya licin karena masih jalan tanah dan
disebelahnya sudah tebing yang sangat terjal.
Proses pelaksanaan kegiatan ini
sangat didukung sekali oleh masyarakat dari kedua desa tersebut, ini terbukti
dari antusiasnya masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan mulai dari pelebaran
jalan sampai dengan pemasangan batu telasahnya.
Dengan terselesaikannya pelaksanaan
kegiatan pembangunan jalur jalan tersebut sekarang masyarakat dapat lebih mudah
dan efisien dalam membawa bibit tanaman, pupuk ataupun hasil-hasil pertanian,
sehingga dapat memotong biaya produksi dan meningkatkan hasil pertanian.
Bahkan sekarang jalur jalan tersebut
mempunyai manfaat lain yang sempat terfikir oleh sebagian dari tokoh masyarakat
dari awal perencanaan yaitu jalur jalan tersebut dapat digunakan sebagai jalur
wisata alam. Sebab sepanjang jalur tersebut dapat dinikmati pemandangan alam yang
seolah-olah kita sedang berada di negeri diatas awan karena lokasi jalur
tersebut memang berada di daerah sekitar lereng gunung sumbing sehingga dapat
melihat luas ke daerah yang lebih dibawahnya.
Oleh : Rinta Bramundita