Jahe Merah (Zingiber Officinale) baca juga jahe merah. sangat mudah dibudidayakan, banyak cara untuk membudidayakan jahe merah. Mulai
dengan pakai polybag, karung, dan bedengan (guludan). Dari berbagai cara
tersebut semua sama tinggal bagai mana teknologi budidaya yang kita lukan. Dengan
perawatan yang sama akan menghasilkan jahe merah yang relatif sama.
Pertama kali yang kita
lakukan untuk memulai usaha jahe merah adalah menentukan media tanam,
menggunakan polybag, karung, atau bedeng, dengan pertimbangan keberadaan lahan.
Jika memang kita tidak mempunyai lahan yang cukup lebih baik menggunakan
polybag, karena dengan polybag bisa ditaruh disamping rumah, di teras, atau
dll, karena tidak memerlukan tempat kusus. Jika kita memiliki lahan yang
memadai lebih baik dengan cara bedeng. Disini kami akan membahas bagai mana
cara budidaya jahe di bedeng.
Langkah kedua; memilih
bibit jahe. Bibit jahe yang baik adalah jahe yang sudah berumur lebih dari 12
bulan, atau jahe yang sudah tua, dengan ciri kulit jahe merah marun, tanpa ada
luka dibagian kulit jahe, sudah mulai tapak tumbuk mata tunas kecil dalam
rimpang jahe. Kualitas jahe berpengaruh pada prosentase tumbuh bibit jahe.
Langkah ke tiga; menyemai
bibit jahe dengan estimasi untuk tanam 1.000 batang, kita siapkan bibit jahe 15
kg, lalu angin-anginkan bibit jahe tersebut sampai layu (tidak sampai kering)
setelah layu potong-potong rimpang jahe ± 5 cm, dengan catatan minimal ada 2-3
mata tunas, jika tidak ada mata tunas potongan jahe bija lebih panjang. Setelah
jahe dipotong-potong dimasukan dalam media semai. Untuk media semai gunakan
tanah dicampur pupuk organik dengan perbandingan 2:1, media semai yang sudah
siap masukkan dalam kotak dengan ukuran 100 x 50 x 10 cm setebal 5 cm, lalu
tata potongan jahe diatasnya dengan dengan jarak antar jahe ± 1 cm satu lapis
potongan jahe, jangan sampai jahe bertumpukan. Setelah itu tutup dengan media
semai setebal 2 cm. Taruh kotak semai di tempat yang teduh, dengan intensitas
matahari langsung sekitar 30 %. Sirami secara rutin sampai tunas jahe tumbuh. Setelah
tumbuh 3-5 daun, bibit jahe sudah bisa dipindah kedalam media tanam. Waktu yang
dibutuhkan untuk semai jahe antara 1 – 2 bulan. Tingkat tumbuh bibit jahe yang
bagus berkisar antara 80 – 95 % tergantung pada saat memilih jahe dan perlakuan
saat menyemai.
Langkah ke empat;
menyiapkan media tanam. Buat bedeng (guludan) dengan tinggi 30 cm lebar 1
meter, jarak antar bedeng ± 50 cm, panjang bedeng disesuaikan dengan kondisi
lahan. Bedengan untuk tanam jahe merupakan campuran tanah dengan pupuk organik
dengan perbandingan 2:1. Biarkan bedengan sekitar 1 minggu, setelah satu minggu
media tanam siap ditanami. Catatan untuk tanah yang lengket (Tanah liat,
lempung) media tanam yang baik tanah:pasir:pupuk adalah 3:1:2, fungsi pasir
untuk mengurangi kelengketan tanah. Untuk menanam 1.000 batang bibit jahe
dibutuhkan bedeng seluas 70 m².
Langkah ke lima; menanam
bibit jahe dalam media tanam. Buat lubang tanam di bedeng yang sudah disiapkan
dengan jarak tanam 30 x 30 cm, kedalaman lubang ± 6 cm, lebar lubang
disesuaikan dengan ukuran rimpang jahe. Seperti dalam gambar. Setelah lubang
tanam siap, masukan bibit jahe kedalam lubang lalu tutup lubang denga tanah dan
pupuk (media tanam).
Posisi Lubang Tanam pada bedeng
Langkah ke enam;
perawatan. Setelah bibit jahe tertanam kunci keberhasilan budidaya jahe merah
adalah perawatan. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah pembersihan gulma /
rumput dengan dicabuti. Penyiraman dilakukan apabila kondisi bedeng kering,
tanaman jahe sangat butuh air tapi tidak boleh becek dan lembab. Pemupukan
dilakukan dengan kocoran/semprot menggunakan pupuk organik, dilakukan 2 minggu
setelah tanam dan berulang setiap 2 minggu sekali sampai tanaman berumur 2
bulan, setelah tanaman berumur 2 bulan lakukan pemupukan dengan periode 1 bulan
sekali. Komposisi penyemprotan tergantung dengan pupuk organik yang disunakan,
sesuaikan dengan petunjuk masing-masing pupuk organik karena berbeda –beda.
Selain pemupukan juga penambahan tanah media, setelah jahe tumbuh dan
berkembang rimpang jahe akan muncul kepermukaan. Jika hal demikian terjadi maka
yang harus dilakukan adalah dengan penambahan media tanam dengan ketebalan
sampai jahe tertimbun ± 2 cm. Penimbunan ini dilakukan dengan media yang sama
dengan media tanam. Tujuan dari penimbunan ini agar jahe yang muncul
dipermukaan tidak busuk dan mudah berkembang.
Yang perlu diperhatikan dalam
membudidayakan jahe merah, tanaman jahe butuh sinar matahari dengan intensitas
50 – 60 % dan butuh air tetapi tidak sampai beeck dan lembab. Untuk mengatasi
hal tersebut jika diperlukan bisa dilakukan dengan cara pemasangan paranet di
atas bedeng setinggi ± 2 m. Fungsi paranet untuk menahan terik matahari pada
musim kemarau dan menahan curah hujan yang tinggi pada musim penghujan. Dengan paranet
air hujan tidak langsung mengenai tanaman dan media tanam sehingga media tanam
tidak mudah padat.
Langkah ke tujuh; pemanenan. Jahe merah
dapat dipanen pada usia 8 – 10 bulan tergantung permintaan pasar. Jika hanya
unutk kebutuhan konsumsi bisa dipanen pada usia 6 bulan. Akan tetapi semakin
muda usia jahe dipanen beratnya semakin ringan, semakin tua usia jahe semakin
banyak rimpang jahenya dan tentunya semakin berat. Untuk memanen jahe, 2 minggu
sebelum waktu panen yang kita tentukan potong semua batang jahe, potongan
batang jahe biarkan diatas bedeng, ketika batang jahe sudah mengering, dan bisa
dijabut (lepas) dari rimpang jahe, jahe sudah siap dipanen. Untuk memanen
dengan cara membongkar bedeng pisahkan jahe dengan media tanam. Bersihkan jahe
dari akar dan tanah yang menempel pada rimpang jahe. Setelah bersih jahe siap
dijual kepasar. Jika tanaman jahe terawat bagus dalam 10 bulan satu bibit jahe
bisa menghasilkan minimal 1 kg jahe. Jika hasil kurang dari itu maka tanaman
jahe kita masih kurang maksimal
Catatan: jika kita memanen jahe untuk
bibit lakukan pemanenan setelah usia jahe diatas 12 bulan. Lakukan pemanenan dengan
hati-hati, jangan sampai rimpang jahe luka (kulit jahe terkelupas) karena pada
rimpang jahe yang terkelupas pada saat penyemaian akan mudah membusuk.
Gunakan selalu pupuk organik untuk
pemupukan jahe merah, ingat tanah disekitar kita sudah banyak yang rusak karena
perlakuan kita yang kurang bijaksana dalam penggunaan bahan kimia. GO GREEN..
Estimasi budidaya jahe merah untuk
tanam 1.000 batang dengan asumsi perawatan bisa dilakukan sendiri
·
Jahe
15 Kg @ Rp. 15.000 = Rp. 225.000
·
Pupuk Padat 400
Kg @ Rp. 600 = Rp. 240.000
·
Pupuk Cair 3 Lt @
Rp. 50.000 = Rp. 150.000
·
Tenaga kerja 4 Hr @
Rp. 50.000 = Rp. 200.000
·
Paranet 25 m @
Rp. 15.000 = Rp. 375.000
·
Biaya penyemaian, =
Rp. 210.000
Total biaya =
Rp. 1.400.000
Hasil budidaya jahe merah, 1.000
dengan asumsi menghasilkan 0,5 Kg jahe/batang dengan harga jual terendah Rp.
10.000/Kg maka hasil budidaya jahe kita
= 1.000 x 0,5 x 10.000 = Rp. 5.000.000,-
Hasil bersih Rp. 5.000.000 – Rp. 1.400.000
= Rp. 3.600.000,-
Jika kita setiap bulan bisa menanam
1.000 batang jahe, maka mulai bulan kesebelas kita punya penghasilan sebesar
Rp. 3.600.000 / bulan. Dengan hasil sebesar itu kita bisa ibaratkan budidaya
jahe merah seperti menanam emas dilahan sendiri.
Untuk pemesanan bibit Jahe daun 3 - 5 bisa hubungi Pendopo Anak Negri
Alamat dimana mas/mba ?
BalasHapusinformasi yang bermanfaat
BalasHapusbudidaya jahe merah
jahe merah
budidaya jahe merah
budidaya jahe merah
budidaya jahe merah
budidaya jahe merah
budidaya jahe merah
Halo Bossku ^^
BalasHapusSegera Daftarkan ID di ibu21,com
Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
Serta Tersedia Promo Menarik
Bonus Turn Over Terbesar
Bonus Refferal Seumur Hidup
Minimal Deposit Hanya 25Rb
BBM : csibuqq
WA : +855 88 780 6060
Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^
Gimana cara menjualnya hasi panem
BalasHapus